SMA Muhammadiyah 1 Banjarnegara Gelar Kuliah Umum P-5

Foto : Dr Tuswadi, Imuwan ALMI Saat Memberikan Kuliah Umum P-5 SMA Muhi Banjarnegara



BANJARNEGARA (BANYUMAS POS) - Program Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang dicanangkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia dalam Kurikulum Merdeka Belajar wajib dilaksanakan oleh satuan pendidikan dari tingkat sekolah dasar sampai sekolah menengah atas. 

Berdasarkan Permendikbudristek No. 56/M/2022, Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila merupakan kegiatan kokurikuler berbasis projek yang dirancang untuk menguatkan upaya pencapaian kompetensi dan karakter sesuai dengan profil pelajar Pancasila yag disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan.

Hari ini (17/10) SMA Muhammadiyah 1 Banjarnegara menggelar Peluncuran Pelaksanaan P-5 dihadiri oleh seluruh peserta didik dan guru fasilitator dan koordinator bertempat di aula. 

Untuk memberikan inspirasi dan gambaran program sesuai pengalaman guru dari sekolah lain yang telah melaksanakan P-5, SMA Muhammadiyah mengundang Dr Tuswadi, guru SMP N 1 Banjarnegara, yang sekaligus ilmuwan pada Akademi Ilmuwan Muda Indonesia (ALMI) untuk memberikan kuliah umum bertajuk “Membangun Millenials Bijak Sampah Menuju Sekolah Sehat dan Bebas Sampah” sesuai tema pertama P-5 yaitu Gaya Hidup Berkelanjutan. 

"Pelaksanaan P5 di SMA Muhammadiyah 1 Banjarnegara menggunakan sistem blok yaitu 1 minggu penuh sesuai dengan alokasi waktu yang telah direncanakan. Perhitungan waktu pelaksanaan P5 dalam 1 tahun 486 jam pelajaran (JP) atau 30% dari alokasi total jam pelajaran. Terdapat 3 Projek dalam 1 tahun, sehingga tiap projek memiliki alokasi waktu 162 JP,” jelas Yusuf Satriyono, Kepala Sekolah.

Dalam paparannya, Dr Tuswadi mengatakan di depan peserta didik bahwa urusan sampah bukanlah sesuatu yang sepele bagi kehidupan manusia. Sampah non-organik terbukti telah mengotori tanah, sungai, dan laut serta menimbulkan polusi bukan hanya polusi air tetapi juga polusi udara dan tanah. 

Sekolah sebagai institusi pendidikan memiliki kewajiban mendidik generasi muda untuk mampu dan mau mengatasi permasalahan sampah dengan tindakan nyata dan berkesinambungan.

“Mengurangi penggunaan pembungkus plastik untuk barang maupun makanan bahkan tidak menggunakannya adalah salah satu usaha yang pintar untuk mengurangi polusi akibat sampah. Banyak makhluk hidup di sungai dan lautan mati akibat menelan sampah plastik yang jelas tidak dapat terurai. Kita harus memiliki gerakan di sekolah untuk menciptakan SMA Muhammadiyah 1 Banjarnegara sebagai Sekolah Sehat dan Bebas Sampah,” jelas Dr Tuswadi.

Di akhir sesi Dr Tuswadi memberikan SOP terkait praktik menuju sekolah sehat bebas sampah sehingga bisa diaplikasikan sesegera mungkin. 

Pewarta: Nur S
Previous Post Next Post