.jpg)
Kebumen,( Banyumaspos ),Sejumlah pedagang Kapal Mendoan Kebumen melakukan audiensi dengan Bupati Kebumen Hj. Lilis Nuryani di Pendopo Kabumian. Pertemuan ini dihadiri oleh Sekda Kebumen Edy Riyanto, Kepala Disperindag Haryono Wahyudi, Kasatpol PP Ira Puspitasari, Kepala Dishub Slamet Toha, serta perwakilan pedagang Kapal Mendoan sebanyak 10 orang.Rabu 10/9/205 di Ruang Pertemuan Sekda
Dalam pertemuan tersebut, perwakilan pedagang, Hadjir, menyampaikan beberapa keluhan. Menurutnya, sejak dipindahkan ke Kapal Mendoan, pendapatan pedagang menurun drastis. Ia juga menyoroti kebijakan pembukaan 40 lapak baru oleh Disperindag melalui pendaftaran online, yang dinilai justru banyak diisi oleh keluarga pegawai instansi pemerintah.
“Seharusnya yang mendapat prioritas adalah wong cilik, pedagang kaki lima asli. Selain itu ada juga pedagang yang berjualan dari pagi hingga malam, jelas melanggar aturan,” ungkap Hadjir.
Ia juga menyoroti kebijakan Disperindag yang memperbolehkan PKL di luar Kapal Mendoan masuk ke kawasan Alun-alun setiap Sabtu dan Minggu. Faktanya, pedagang tersebut berjualan hampir setiap hari di area terlarang. Kondisi Car Free Night juga dinilai tidak kondusif karena masih banyak kendaraan lalu lalang di area bermain anak-anak.
Menanggapi hal itu, Kepala Disperindag Kebumen, Haryono Wahyudi, menjelaskan bahwa pembukaan lapak online dilakukan untuk mengisi ruang kosong agar Kapal Mendoan tetap ramai. “Lapak kosong kami buka secara terbuka dengan syarat punya usaha dan warga asli Kebumen. Soal lapak PDAM, itu memang resmi untuk menjual air minum bagi kebutuhan pedagang,” terangnya.
Sementara itu, Bupati Kebumen Hj. Lilis Nuryani mengajak pedagang menjaga kebersihan dan ketertiban lingkungan Kapal Mendoan. Ia menegaskan bahwa tuntutan pedagang akan dipelajari lebih lanjut. “Kami akan pelajari aspirasi ini dan mengundang kembali perwakilan pedagang untuk menyampaikan hasilnya. Kami juga minta dukungan pedagang dalam penertiban PKL di kawasan Alun-alun,” ujar Bupati.(Lia)
Post a Comment