Warga Kebumen Gelar Sembahyang Rebutan di Klenteng Kong Hwie Kiong

Foto : Sejumlah Warga Menerima Paket Beras dan Mie Instan dari Klenteng Kong Hwie Kiong, Kebumen


KEBUMEN (BANYUMAS POS) - Warga keturunan Tionghoa di Kebumen, Jawa Tengah menggelar sembahyang rebutan di Klenteng Kong Hwie Kiong, Kebumen, Jumat (12/08/2022). 

Dalam kesempatan itu, Kapolres dan Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari) Kebumen berserta jajarannya turut hadir menyaksikan kegiatan tersebut. 

Turut hadir, Ketua Yayasan Tempat Ibadah Tri Dharma Kong Hwie Kiong Sugeng Budiawan dan sejumlah tokoh Tionghoa. 

Bingkong Klenteng Kong Hwie Kiong, Kebumen, Is mengatakan, sembahyang rebutan rutin dilakukan warga keturunan Tionghoa setiap tahunnya pada bulan delapan atau tepatnya pada bulan suro. 

Sejumlah simpatisan dan umat berkumpul melaksanakan upacara sembahyang rebutan atau yang dikenal dengan sebutan cioko dengan tujuan untuk menghormati arwah umum. 

"Adapun makanan yang dibawa simpatisan maupun umat sebagai simbol seperti mie simbol panjang umur dan kebahagian yang tidak putus dan teh sebagai lambang pengobatan," jelasnya. 

Selain sembahyang rebutan, kegiatan juga diisi bakti sosial berupa pemberian paket beras 5 kg dan 5 bungkus mie instan untuk 850 warga sekitar yang diberikan secara simbolis oleh Ketua Yayasan Tempat Ibadah Tri Dharma Kong Hwie Kiong, Kebumen, Sugeng Budiawan. 


Pembagian beras dilakukan usai ritual King Ho Ping atau Sembahyang Rebutan di Kelenteng Kong Hwie Kiong Kebumen. 

Sedangkan King Ho Ping sendiri dimaksudkan agar manusia selalu ingat asal usulnya dan tidak lupa balas budi atas jasa para leluhur.

"Sebelum mengenal siapa-siapa, orang tua dan keluarga sudah berjasa besar merawat. Maka sudah sepantasnya, kita membalas jasa mereka dengan berbakti meski mereka sudah meninggal," ujar Sugeng Budiawan seraya menyebutkan selain mendoakan arwah juga berbagi rejeki kepada warga yang kurang beruntung. 

Sementara, Bagian Rumah Tangga Kelenteng Kong Hwie Kiong, Kebumen, Tjen Lay menjelaskan, bahwa ritual King Ho Ping dilaksanakan setiap tahunnya. 

"Persisnya bulan chiet gwee atau bulan ke-7 Imlek dan ritual ini sebagai laku bakti kepada arwah leluhur, orang tua, dan saudara," ungkapnya.

Adapun pembagian sembako kepada masyarakat sekitar kelenteng, kata dia, sebagai wujud kepedulian dan berbagi  kepada masyarakat yang membutuhkan. 

Acara berlangsung tertib dan seluruh paket sembako yang disediakan sebanyak 4,5 ton beras telah habis didistribuskan kepada warga. 

Pewarta : Lia
Previous Post Next Post