Ustadz Edi Mufidun, S.Pd.I., Tampil di Pengajian Rutinan Ahad Pon, Desa Sawangan

Foto : Uztad Edi Mufidun, S.Pd.I



BANJARNEGARA (BANYUMAS POS) - Acara tersebut diawali dengan pembacaan maulid Al Barjanji, kemudian dibuka dengan surat Al Fatihah bersama - sama yang di pandu oleh ustadz Priyo Sudiono , lalu diteruskan pembacaan Al Qur'an oleh ustadz Amin Mansur, Senin (17/4/2022). 

Selanjutnya pembacaan ngakoid seket dan Asmaul Husna yang dipimpin oleh bapak Kyai Nurus Syaifudin.

Acara inti pengajian disampaikan oleh ustadz Edi Mufidun, S.Pd.I.

Pada awalnya beliau menyampaikan keutamaan membaca shalawat, "barang siapa membaca shalawat maka akan didoakan oleh Malaikat", ucap ustadz Edi Mufidun.

Malaikat Jibril sujud mohon kepada Allah SWT, siapa saja yang bersholawat kepada nabi Muhammad untuk diampuni dosa-dosanya, Malaikat Mikail mohon kepada Allah SWT, siapa yang bersholawat kepada Nabi Muhammad, maka di alam mahsar akan dipayungi oleh Malaikat Mikail, kemudian Malaikat Isrofil minta kepada Allah SWT, siapa saja yang bersholawat kepada Nabi Muhammad maka akan di gendong ketika melewati Shirothol Mustakim dan Malaikat Izroil minta izin kepada Allah SWT, siapa yang bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW maka ketika mau meninggal akan mencabut nyawanya dengan lemah lembut seperti mencabut nyawa para Nabi dan Rasul.
(Sholu 'ala Muhammad, kemudian diselingi sholawat oleh ustadz Edi Mufidun dan diikuti dengan semangat oleh jamaah)

Selanjutnya ustadz Edi Mufidun yang pernah menjabat sebagai KAPOLMEN (Kepala Kepolisian Resimen Mahadipa, Jawa Tengah) itu, Menyampaikan bahwa ada seorang anak yang dirindukan oleh orang tuanya, ada juga ayah yang dirindukan anak dan istrinya dan juga ada seorang ibu yang dirindukan anak dan suaminya. Tetapi ada yang lebih hebat dan lebih dahsyat lagi, yaitu ada golongan manusia yang sangat dirindukan oleh Surga, Surga merindukan manusia.

Surga itu dirindukan oleh empat golongan.


Mungkin banyak di antara kita, khususnya umat Islam yang belum mengetahui adanya kerinduan surga terhadap empat golongan manusia.

Artinya, keempat golongan manusia ini bukan saja akan mendapatkan pahala yang besar, namun surga adalah tempatnya kelak.

Biasanya, seorang muslim yang menjalankan ibadah pasti menginginkan adanya surga sebagai ganjaran baginya.

Namun, berbeda halnya dengan keempat golongan manusia ini.

Mereka malah yang dirindukan dan sangat dinantikan surga untuk ditinggali.

Hal ini dijelaskan oleh ustadz Edi Mufidun dalam sebuah ceramahnya.

Ustadz Edi Mufidun memeberkan bahwa keempat golongan ini sangat dinantikan dan dirindukan oleh surga.

Dalam sebuah hadits yang berasal dari Ibnu Abbas ra, dikatakan bahwa ada 4 golongan manusia yang dirindukan oleh surga. Nabi Muhammad SAW bersabda:

الْجَنَّةُ مُشْتَاقَةٌ اِلَى أَرْبَعَةِ نَفَرٍ : تَالِى الْقُرْانِ, وَحَافِظِ اللِّسَانِ, وَمُطْعِمِ الْجِيْعَانِ, وَصَا ئِمٍ فِى شَهْرِ رَمَضَانَ

Artinya: "Surga merindukan empat golongan: orang yang membaca Al Quran, menjaga lisan (ucapan), memberi makan orang lapar, dan puasa di bulan Ramadhan." (HR. Abu Daud dan Tirmidzi).

Berikut penjelasan dari masing-masing golongan orang yang dirindukan surga.

1. Orang yang gemar membaca Al Quran (Taalil Qur'an)

Golongan pertama adalah orang-orang yang lisannya senantiasa digunakan untuk membaca kalam Allah SWT setiap waktu dan kesempatan yang ada. Bahkan, saat lapang maupun sempit.

Selain dirindukan oleh surga, orang yang rajin membaca Al Quran hatinya akan menjadi tenang. Sebagaimana firman Allah SWT dalam QS. Ar-Rad ayat 28 sebagai berikut:

ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ ٱللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ ٱللَّهِ تَطْمَئِنُّ ٱلْقُلُوبُ

Artiya: "(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram." (QS. Ar-Rad: 28).

Berdasarkan ayat di atas, dengan mengingat Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang maka hati akan menjadi tenang. Jika dimaknai lebih dalam, Al Quran adalah obat hati bagi manusia agar hidup bahagia di dunia dan akhirat.

Sebagaimana firman-Nya dalam QS. Al Isra ayat 82 sebagai berikut:

وَنُنَزِّلُ مِنَ ٱلْقُرْءَانِ مَا هُوَ شِفَآءٌ وَرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِينَ ۙ وَلَا يَزِيدُ ٱلظَّٰلِمِينَ إِلَّا خَسَارًا

Artinya: "Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian." (QS. Al Isra: 82).

2. Orang yang selalu menjaga lisannya dari berkata kotor, mencaci-maki, dan menghujat (Wa Haafidzii lisan).

Golongan kedua ini termasuk orang-orang yang beriman. Disebutkan dalam sebuah hadits Nabi SAW yang berasal dari Abu Hurairah ra. Rasulullah SAW bersabda:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ تَعَالَى عَنْهُ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَاليَوْمِ الآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْراً أَوْ لِيَصْمُتْ، وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَاليَوْمِ الآخِرِ فَلْيُكْرِمْ جَارَهُ، وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَاليَوْمِ الآخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ.

Artinya: "Barang siapa yang beriman kepada Allah dari hari akhir hendaklah dia berkata yang baik, atau diam. Barangsiapa yang beriman kepada Allah dari hari akhir menghormati tetangganya. Dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dari hari akhir, maka hendaklah dia memuliakan tamunya." (HR. Bukhari dan Muslim).

Imam Ghazali dalam kitabnya Ihya Ulumuddin menjelaskan, ada 14 macam bahaya lidah, salah satunya adalah perkataan yang tidak bermanfaat yang dapat membuat hati kasar.
("Shollu 'ala Muhammad", ucap ustadz Edi Mufidun untuk menyelingi ceramahnya dengan bersholawat)

3. Orang yang memberi makan terhadap orang yang kelaparan (Wa Muth'mimul Jii'an)

Golongan ketiga adalah orang yang senantiasa membantu orang yang membutuhkan. Allah SWT akan membalas kebaikan yang dilakukan oleh hambanya. Bahkan, kelak di hari kiamat Allah SWT akan memberikan makan dari buah-buahan surga.

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Tirmidzi, Rasulullah SAW bersabda yang artinya:

"Siapa pun mukmin memberikan makan mukmin yang kelaparan, pada hari kiamat nanti Allah akan memberinya makanan dari buah-buahan surga. Siapa pun mukmin yang memberi minum mukmin yang kehausan, pada hari kiamat nanti Allah akan memberinya minum dari minuman surga. Siapapun mukmin yang memberikan pakaian mukmin lainnya supaya tidak telanjang, pada hari kiamat nanti Allah akan memberinya pakaian dari perhiasan surga." (HR. Tirmidzi).

4. Orang yang berpuasa di bulan Ramadhan (Wa Shooimiina Fi Syahri Ramadhan)

Golongan keempat adalah orang yang senantiasa menjalankan ibadah puasa di bulan suci Ramadhan. Maka, bersyukurlah bagi mereka yang senantiasa melaksanakan puasa Ramadhan. Kehadiran mereka dirindukan oleh surga.

Allah SWT juga telah menyediakan pintu surga bagi orang yang melaksanakan ibadah puasa. Sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadits yang berasal dari Sahl ra. Rasulullah SAW bersabda:

إِنَّ فِي الْجَنَّةِ بَابًا يُقَالُ لَهُ الرَّيَّانُ يَدْخُلُ مِنْهُ الصَّائِمُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ لَا يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ يُقَالُ أَيْنَ الصَّائِمُونَ فَيَقُومُونَ لَا يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ فَإِذَا دَخَلُوا أُغْلِقَ فَلَمْ يَدْخُلْ مِنْهُ أَحَدٌ

Artinya: "Sesungguhnya di surga ada pintu yang dinamakan Ar-Rayyan. Orang-orang yang berpuasa di hari kiamat masuk dari pintu itu. Tidak dibolehkan seorang pun memasukinya selain mereka. Lalu dikatakan, "Dimana orang-orang yang berpuasa?" Mereka pun bangkit, tidak ada seorang pun yang masuk kecuali dari mereka. Ketika mereka telah masuk, (pintunya) ditutup dan tidak seorang pun masuk lagi." (HR. Bukhari dan Muslim).

Kemudian ceramah di tutup dengan pantun oleh ustadz Edi Mufidun. Pada penghujung acara, kegiatan ditutup dengan do'a oleh bapak Kyai Ahmad Sodikin.

Pewarta : Nur
Previous Post Next Post