Unik! Siswa SMP Pius Cilacap Belajar Seni Musik Tradisional Secara Virtual

Foto : Puluhan siswa SMP Pius Cilacap saat mengikuti pelajaran seni musik tradisional melalui virtual




CILACAP (BANYUMAS POS) - Puluhan siswa kelas 8 SMP Pius Cilacap terlihat memainkan alat musik tradisional saat pelajaran berlangsung. Namun, alat musik yang dimainkan oleh mereka tidak sungguhan melainkan menggunakan handphone android masing-masing. 

Cara unik tersebut merupakan bagian dari pembelajaran di sekolah yang diinisiasi oleh guru seni musik Nicholas Aris Sunardi. 

"Jadi salah satu materi pembelajaran kurikulum merdeka saat ini salah satunya memainkan alat musik tradisional diantaranya gamelan, kulintang dan lainnya. Kebetulan karena gamelan kita tidak memiliki, sehingga kita menggunakan cara virtual," ujar Nicholas saat ditemui di sela-sela pembelajaran, Rabu (8/2/2024). 

"Awalnya saya cari di PlayStore, kemudian menemukan ada aplikasi bernama E-Gamelan. Jadi anak-anak menginstal aplikasi itu terlebih dahulu lalu dimainkan secara virtual menggunakan handphone," tandasnya. 

Nicholas mengatakan, aplikasi E-Gamelan ini sangatlah membantu, disamping karena sekolah belum memiliki alat musik gamelan, melalui cara virtual ini dapat membantu siswa dalam kegiatan belajar mengajar. 

"Jadi melalui virtual, anak-anak paling tidak sudah tau gambarannya. Dan apabila nanti praktek langsung, mereka sudah bisa mengaplikasikannya seperti yang dimainkan di Hp," ungkapnya. 

"Saya juga sudah menjelaskan kepada anak-anak cara membunyikan masing-masing alat musik tersebut. Untuk suara gamelannya sama persis dengan aslinya," lanjutnya. 

Menanggapi hal tersebut, Kepala SMP Pius Cilacap, Thomas Sutasman mengatakan, pembelajaran melalui virtual itu merupakan alternatif dan wujud kreativitas dari guru seni musik SMP Pius Cilacap. 


"Ini kreativitas dari guru kami dan sebagai pembelajaran alternatif. Dengan adanya hal tersebut, ini menandakan bahwa karakter siswa bisa dibentuk dengan berbagai cara, seperti menggunakan Hp Android," ucapnya. 

"Tentunya ini juga sarana untuk mengolah rasa siswa bagaimana memainkan ketukan, not dan seterusnya. Dengan ini juga dapat melatih kesabaran mereka. Dan untuk pelajaran seni musik berbasis virtual ini sudah dilakukan selama 2 semester, dan alternatif yang kami lakukan yaitu menggunakan Hp Android," sambungnya. 

Lebih lanjut, Thomas menambahkan, sejauh ini para siswa tidak merasa kesulitan mengikuti pembelajaran secara virtual. "Anak-anak ini sudah terbiasa menggunakan Hp Android, jadi tidak sulit. Saya juga ikut mendampingi dan anak-anak terlihat antusias," paparnya. 

Diharapkan melalui pembelajaran seni musik tradisional tersebut, para siswa dapat mencintai budayanya sendiri. "Dan anak-anak menjadi terinspirasi untuk olah hati, olah rasa melalui alat musik gamelan ini," pungkas Thomas. 
Previous Post Next Post