Slamet Riyadi, Usaha Gula Semut Sukses Bernilai Ekonomis

Foto : Produk Gula Semut Milik Slamet Riyadi



CILACAP (BANYUMAS POS) - Slamet Riyadi, pria asal Desa Prapagan, Kecamatan Jeruklegi, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah sukses menggeluti usaha produksi gula semut. 

Hal itu dibuktikannya dengan menjadi pengusaha gula semut yang berhasil menembus pasar eropa seperti Belanda dan Jerman. 

"Kami punya pasar di Belanda bekerjasama dengan buyer ekspor PT Indo Argo Forest. Kalau ke Belanda kami suplaynya ke Sleman, Yogyakarta, sudah MoU PO per bulannya 12,5 ton gula semut," ungkapnya, kepada wartawan, Selasa (21/3/2023). 

Alhasil, pundi-pundi rupiah telah ia raup hasil dari produksi gula semut yang dijalaninya selama ini. 

Diketahui, gula semut hasil produksinya tersebut diberi nama Gula Semut Kita 'Leona' dengan kemasan menarik. 

Tak hanya itu, Slamet mencoba merambah ke negara lainnya di eropa dengan menggarap pasar Jerman yang dinilainya sangat berpotensi dan memiliki peluang besar. 

"Saya melihat peluang besar disana dan kita sedang MoU dengan PMA per bulannya 30 ton gula semut. Untuk Jerman, kita suplaynya ke Purwokerto," katanya. 

Dirinya mengaku budidaya gula semut dikarenakan ada selisih harga dibandingkan dengan gula cetak. 

"Karena ada selisih harga otomatis ada tambahan penghasilan dari masing-masing penderes. Dan kami beli ke petani penderes itu harganya Rp 16.500,- per kilonya, baru bahan baku kemudian kami olah terlebih dahulu," jelasnya. 

Untuk proses pengolahannya sendiri, diawali dengan oven kemudian penyortiran lalu packing, setelah itu baru siap untuk diekspor. 

"Rata-rata yang dijual ke koperasi dari petani penderes itu per minggunya 1,5 ton. Dan kami bayar cash ke mereka, tidak tempo," terangnya. 

Diketahui, Slamet juga mendirikan koperasi dengan nama Semi Rahayu Mandiri dan telah bersertifikasi serta memiliki kelompok tani binaan di beberapa Desa di wilayah Kabupaten Cilacap. 

"Terbentuknya koperasi Semi Rahayu Mandiri ini tahun 2022 melalui pra koperasi dulu, dan binaan koperasi ada di beberapa Desa antara lain Desa Prapagan, Citepus, Brebeg dan Desa Sumingkir dibawah mitranya koperasi," jelasnya. 

Ia mengutarakan, awal mula akan mendirikan Kelompok Usaha Bersama (KUB), namun menurutnya ruang lingkupnya terbatas, sehingga peluang untuk mengembangkan usahanya sangatlah kecil. 

"Selama ini gula semut itu terkenal hanya di Banyumas, bukan di Cilacap, padahal suplay barangnya itu dari Cilacap. Itulah salah satu tujuan koperasi kami dirikan supaya produk gula semut agar dikenal tidak hanya dikenal milik Banyumas saja, tapi Cilacap juga memiliki produk yang besar," ujarnya. 

Slamet berharap Kabupaten Cilacap nantinya menjadi centra gula semut. 

"Kalau ini bisa jalan dan sesuai dengan rencana, insyaallah bukan hanya Banyumas saja yang menjadi centra untuk gula semut ini, namun Cilacap juga bisa sama, itu harapan saya dan kenapa mendirikan koperasi ini," tandasnya. 


Untuk mengembangkan usahanya, pihaknya mengaku telah berkoordinasi dengan dinas terkait dalam hal ini Dispabun dan Komisi B DPRD Cilacap. 

"Alhamdulillah saat ini mitra kerja kami sudah banyak membantu baik dari segi anggaran, bantuan maupun kebijakan sehingga koperasi Semi Rahayu Mandiri menjadi berkembang, khususnya di Kabupaten Cilacap," tuturnya. 

Slamet menyampaikan, Dispabun Cilacap telah memberikan bantuan, salah satunya berupa peremajaan bibit-bibit kelapa. 

"Selama ini petani taunya hanya menderes dan tidak memikirkan proses peremajaan dan alhamdulillah kita dapat bibit untuk proses peremajaannya," ucapnya. 

Adapun, disebutnya, bantuan lainnya berupa peralatan untuk menunjang dalam memproduksi gula merah. 

"Bantuan yang diberikan tentunya sangat bermanfaat karena bisa meringankan biaya produksi dari masing-masing petani penderes," lanjut dia. 

Slamet juga mengklaim, telah memiliki puluhan petani, pengrajin gula semut dan bisa membuat gula semut dengan kualitas ekspor. 

"Kalau kendala kita banyak karena wilayah Kabupaten Cilacap, khususnya Jeruklegi dari dulu ada proyek gula semut, namun musiman, sebulan dua bulan nanti hilang. Kemudian, bagaimana mengembalikan kepercayaan petani penderes bahwa gula semut ini pasarnya ada dan lebih luas," pungkasnya. 
Previous Post Next Post