KEBUMEN,( Banyumas Pos)— Anggota DPD RI Casytha A. Kathmandu, S.E., M.M. menghadiri kegiatan Dialog Interaktif: Menjemput Aspirasi Masyarakat Daerah bersama mahasiswa di Kabupaten Kebumen,Aula Cafe Lukulo,Sabtu (18/10). Acara ini menjadi wadah diskusi terbuka antara mahasiswa dan wakil rakyat untuk menyampaikan gagasan, keresahan, serta aspirasi generasi muda.
Casytha dalam dialog tersebut menyampaikan apresiasi terhadap semangat mahasiswa Kebumen yang dinilainya memiliki arah dan rencana masa depan yang jelas, mulai dari ingin menjadi pendidik hingga wirausahawan.
“Tadi kita berdiskusi soal kegalauan teman-teman mahasiswa, terutama tentang bagaimana agar organisasi kampus bisa lebih aktif dan produktif. Saya senang karena ternyata banyak mahasiswa Kebumen yang sudah punya rencana masa depan yang baik,” ujar Casytha.
Ia menekankan pentingnya pendidikan tinggi sebagai gerbang utama menuju kesuksesan, namun juga mengingatkan bahwa kecakapan komunikasi dan kemampuan membangun relasi menjadi nilai tambah di era pasar bebas.
“Kuliah itu pintu gerbang untuk menggapai cita-cita. Tapi kita juga harus pandai berkomunikasi dan bekerja sama dengan orang lain. Dunia kerja sekarang menuntut kita untuk punya kualifikasi di atas rata-rata,” tambahnya.
Selain membahas isu kepemudaan, Casytha juga menyoroti pentingnya perhatian terhadap penyandang disabilitas. Sejak awal masa jabatannya, ia konsisten membantu kaum disabilitas melalui berbagai program sosial, seperti pemberian kursi roda dan pelatihan keterampilan kerja.
“Disabilitas itu tidak hanya soal fisik. Kita bantu mereka agar bisa mandiri, misalnya lewat pelatihan menjahit dan usaha kecil lainnya,” ungkapnya.
Isu kesehatan mental dan pengaruh media sosial terhadap generasi muda juga menjadi sorotan. Casytha menilai perlu adanya upaya bersama untuk membatasi konten negatif di dunia maya agar tidak berdampak buruk pada psikologis anak muda.
“Anak muda sekarang sangat aktif di media sosial, tapi tidak semua bisa menyaring informasi dengan baik. Saya berharap pemerintah bisa lebih tegas dalam memfilter konten-konten negatif,” jelasnya.
Dalam sesi dialog, beberapa mahasiswa turut menyampaikan pandangan dan aspirasi mereka.
Gilang, mahasiswa yang baru lulus Oktober ini, mengaku belum memiliki rencana pasti, namun sudah mendapat tawaran menjadi guru.
Salsa dari GMNI Putra Bangsa berbagi pengalaman membangun usaha kopi “Ramsa Coffee” dengan harga terjangkau bagi mahasiswa.
Afit menyoroti pentingnya transparansi dan pengelolaan anggaran organisasi kepemudaan.
Alfi menyampaikan pandangan tentang keterbatasan akses bagi penyandang disabilitas.
Septri menyinggung krisis kepercayaan terhadap politik dan menegaskan bahwa politik tidak selalu kotor jika dijalankan dengan niat baik.
Sementara itu, Calista, Ketua KNPI Jawa Tengah, turut menambahkan pentingnya peningkatan literasi di kalangan generasi muda. Ia mengungkapkan kekhawatirannya terhadap minat baca yang semakin menurun.
“Hasil diskusi dengan psikolog menunjukkan bahwa tingkat inteligensi generasi muda cenderung menurun karena rendahnya minat baca. Ini harus jadi perhatian bersama,” ujar Calista.
Casytha menutup dialog dengan harapan agar mahasiswa Kebumen terus aktif, mandiri, dan menjadi agen perubahan yang mampu membawa daerahnya lebih maju.
“Percayalah, semua akan aman, tenteram, dan terkendali selama kita mau bekerja sama dan terus berbuat baik,” pungkasnya. ( Lia )
Post a Comment