Hari Disabilitas Internasional, Kebumen Gelar Fashion Show Difabel

Foto : Pemkab Kebumen Gelar Fashion Show Difabel



KEBUMEN (BANYUMAS POS) - Dalam rangka peringatan Hari Disabilitas Internasional dan juga hari Kesetialawanan Sosial Nasional 2022, Kabupaten Kebumen menggelar pameran Produk UMKM dan peragaan fashion show oleh para penyandang disabilitas. 

Hal ini merupakan bentuk dukungan pemerintah, agar mereka bisa berperan aktif dalam berinovasi dan berani menunjukkan karya-karya mereka.

Kegiatan dengan mengangkat tema 'Partisipasi Bermakna Menuju Pembangunan Inklusif Yang Berkelanjutan' ini dibuka secara langsung oleh Wakil Bupati Kebumen, Ristawati Purwaningsih di Candisari Hotel Sabtu, 3 Desember 2022. 

Hadir dalam kesempatan tersebut Kepala Dinas Eko Widyatmoko, Kabid P3A Dinsos Kebumen, Marlina Indrianingrum, Kabid Rehabilitasi Sosial P3A Kebumen, Seha Rahayu, Ketua Yayasan, Irma Suryani Agusti (YISA) dan juga perwakilan Sekolah Luar Biasa (SLB) di Kebumen.

Ristawati Purwaningsih menuturkan, adanya peringatan Hari Disabilitas Nasional dan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional adalah bentuk kepedulian pemerintah Kabupaten Kebumen, terhadap para disabilitas. 

"Pemerintah Daerah telah menggerakkan seluruh stakeholder yang ada untuk bahu membahu, untuk pembangunan Kebumen Inklusi bisa segera terwujud," ujarnya.

Menurutnya, disabilitas memiliki kewajiban dan hak yang sama di dalam pemerintahan. Begitu juga dengan pemerintah, yang memiliki kewajiban untuk mendukung mereka  di dalam setiap lini kehidupan.

Seperti halnya pertunjukan Fashion Show yang diperagakan oleh para anak anak penyandang disabilitas. Mereka bisa menunjukkan kepercayaan dirinya, sehingga kelak mereka bisa menjadi pribadi yang mandiri.

"Hal ini tentunya sangat penting, mereka bisa menunjukkan potensi diri mereka untuk tampil dihadapan orang banyak. Meski berkebutuhan khusus, apabila potensi tersebut terus digali, maka mereka ini bisa menatap masa depan dengan lebih baik lagi, dan berguna bagi masyarakat dan bangsanya," ucapnya.

Lanjut dia, pada prinsipnya seluruh disabilitas sama dengan kita serta mempunyai hak dan kewajiban yang sama dalam pemerintahan.

"Sedangkan kewajiban kita adalah mendukung mereka dalam setiap lini, ada di sektor ekonomi, pendidikan, budaya sekaligus politik dan olahraga kita dukung, dalam seni budaya tadi kita lihat fashion show cukup bagus ya anak anak mereka bisa menunjukkan kepercayaan dirinya, sehingga kelak mereka menjadi anak anak yang mandiri,” katanya.

Begitu juga hasil UMKM, hasil karya para penyandang disabilitas, yang kualitasnya tidak kalah dengan hasil karya manusia normal lainnya. Bahkan, hasil karya mereka sudah banyak yang terjual di dalam maupun luar negeri.

Ini adalah bukti, bahwa hasil karya para penyandang disabilitas tidak bisa dipandang sebelah mata. Mereka bisa bangkit melalui beragam inovasi, seni dan budaya yang menjadikan pribadi yang mandiri.

”Artinya dengan sedikit sentuhan, bimbingan mereka dapat berkarya untuk kemandirian mereka sendiri juga untuk menunjang pembangunan kabupaten Kebumen,” jelasnya.

Pemerintah Kabupaten Kebumen juga telah mendukung para disabilitas ini melalui Perda No 9 tahun 2020 tentang tentang penyelenggaraan perlindungan dan pemenuhan hak penyandang disabilitas. 

Kemudian menyelenggarakan sekolah inklusi, ada beberapa sekolah yang menyediakan sarana dan prasarana yang layak untuk penyandang disabilitas.

Selain itu, dalam pembangunan di Kabupaten Kebumen juga ramah disabilitas, melalui pembangunan trotoar inklusi. Begitu juga dengan perkantoran yang ramah terhadap inklusi.

”Itu adalah upaya upaya nyata pemerintah dalam mendukung saudara saudara kita yang penyandang disabilitas,” ujarnya.

Sementara itu, guru modelling Winner Modeling Disabilitas, Priscilia Ismawati mengatakan, untuk menumbuhkan kepercayaan anak anak disabilitas ini membutuhkan proses. 

Terutama harus penuh dengan kasih sayang dan kesabaran. Dimana mereka butuh perhatian yang luar biasa untuk membentuk kepercayaan diri mereka.

Apalagi anak-anak tersebut akan tumbuh dewasa dan mereka harus memiliki talenta atau bakat agar mereka bisa mandiri, dan tidak bergantung pada orang tuanya. Untuk itu, di sekolah ini mereka dipersiapkan untuk memiliki bakat agar bisa berdiri di kaki sendiri.

”Ada sekitar 25 anak yang ikut sekolah modeling, dan Alhamdulillah mereka bersemangat, mereka latihan juga dari diri sendiri, mereka ini ingin memiliki talenta yang berasal dari dirinya sendiri, inilah yang menjadi motivasi anak anak ini,” ungkapnya.

Ketua Yayasan Ade Irma Suryani Agusti (YISA) Irma Suryati mengatakan, yayasannya ini berjuang di ekonomi kreatif, dengan memberdayakan para penyandang disabilitas. Mereka diajak untuk bisa berinovasi, dan mengimplementasikan ke dalam sebuah produk.

Salah satu inovasi yang telah dihasilkan di tahun 2022 ini adalah produk tas berbahan karung goni, melalui brand Mutiara Handyicraft. Selain itu, ada juga kesed berkarakter.

Menurutnya, produk tas dari Karung goni ini sangat diminati di luar negeri, dan telah memiliki hak paten. Dimana, melalui produk tersebut bisa mengikuti trend yang ada, dan produknya bisa bersaing di pasaran.

”Kita disupport dari koko bertrand Antolin Artis ya, dia kreatif, brand yang bagus seperti ini kalau UKM mau naik kelas, ya kita mencoba kita implementasikan dan alhamdulillah jadi tas, walaupun belum lounching di jual ke Jakarta ini laris banget,” pungkasnya.

Pewarta : Lia
Previous Post Next Post